Penyakit Kista Bartholin

Penyakit Kista Bartholin



Penyakit Kista Bartholin,- Kista bartholin adalah Tumor yang terjadi karena adanya oklusi saluran utama pada kelenjar vulvovaginalis bartholin. Dimana  kelenjar ini merupakan organ yang berukuran sebesar kacang polong yang terletak pada area kewanitaan, namun dalam keadaan normal kelenjar tidak akan tampak.

Kista bartholin merupakan jenis masalah yang umum dialami wanita pada usia produktif antara usia 20 hingga usia 30 tahun. Di Amerika Serikat 2% mengalami pembengkakan kelenjar bartholin, Namun penyakit ini jarang ditemukan pada pasien usia diatas 40 tahun.

Kista bartholin merupakan tumor jinak di organ reproduksi perempuan yang paling sering ditemui, bentuknya kistik, berisi cairan kental, dan ada pula yang berbentuk anggur. Kista juga ada yang berisi udara, cairan, nanah, ataupun bahan-bahan lainnya yang terbentuk di bawah kulit ataupun tempat lainnya dalam tubuh.

Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus selaput semacam jaringan yang menyebabkan kumpulan sel-sel tumor itu terpisah dengan jaringan normal di sekitarnya sehingga tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Itulah sebabnya tumor jinak relatif mudah diangkat dengan jalan pembedahan, dan tidak membahayakan kesehatan penderitanya.

Kelenjar bartholini dinamakan juga glandula vestibularis mayor, memiliki panjang saluran 1-2 cm dan bermuara di kedua sisi bibir kemaluan. Saluran pada kelenjar bartholini rentan terhadap infeksi, karena bentuknya yang pendek dan sempit. Infeksi biasanya disebabkan karena bakteri terutama Neisseria gonorrhoeae tetapi dapat pula ditemukan infeksi sekunder oleh bakteri Streptococcus atau E. Coli

Kista bartholini terjadi ketika kelenjar mengalami infeksi atau peradangan yang menyebabkan sumbatan sehingga cairan lendir yang bercampur dengan nanah akan berkumpul dan membentuk sebuah kantung kista. Abses dapat terjadi jika kista mengalami infeksi, abses bartholini dapat disebabkan oleh sejumlah bakteri. Ini termasuk orgasme yang menyebabkan penyakit menular seksual seperti Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae. Umumnya abses ini melibatkan lebih dari lebih dari satu jenis organisme.

Pada saat terjadi peradangan, maka kelenjar bartholini akan membengkak, merah, dan nyeri. Kelenjar bartholini membengkak dan terasa nyeri bila penderita berjalan dan sulit duduk. Kista bartholini tidak selalu menyebabkan keluhan akan tetapi kadang dirasakan sebagai benda yang berat dan menimbulkan kesulitan pada waktu berhubungan seksual.

Tanda dan gejala kista bartholini yang tidak terinfeksi berupa penonjolan yang tidak nyeri pada salah satu sisi vulva disertai kemerahan atau pembengkakan. Adapun jika kista terinfeksi maka dapat berkembang menjadi abses bartholini dengan gejala seperti berikut ini:
  • Nyeri saat berjalan, duduk, beraktifitas fisik atau berhubungan seksual.
  • Umunnya tidak disertai demam, kecuali jika terinfeksi dengan organisme yang ditularkan melalui hubungan seksual.
  • Pembengkakan pada vulva selama 2-4 hari.
  • Biasanya ada secret di vagina.
  • Dapat terjadi rupture spontan.
Intulah sefikit penjelasan mengenai penyakit kista bartholin semoga bermanfaat.